https://Pendaftaran PPK dan PPS Pemilu Tahun 2024, Berikut Syarat Ketentuan dan Cara Daftarnya. https://www.kabarrakyat.id/kabar-news/pr-025714278/pendaftaran-ppk-dan-pps-pemilu-tahun-2024-berikut-syarat-ketentuan-dan-cara-daftarnya?page=2/
Ini Cara Mendaftar PPK, PPS, dan KPPS 2022 Pemilu 2024, Melalui Akses Link siakba.kpu.go.id. https://lubuklinggau.pikiran-rakyat.com/politik/pr-2915784931/ini-cara-mendaftar-ppk-pps-dan-kpps-2022-pemilu-2024-melalui-akses-link-siakbakpugoid
Artikel kali ini akan membahas mengenai bangun ruang bola. Pada materi bangun datar, kalian telah mempelajari mengenai bangun lingkaran.
Apa saja unsur-unsur yang terdapat dalam lingkaran?
Apakah kalian masih mengingatnya?
Salah satu unsur dalam lingkaran adalah jari-jari. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai salah satu bangun ruang yang juga memiliki unsur jari-jari.
Bangun ruang apakah itu? Simak penjelasan di bawah ini.
Definisi Bola
Perhatikan gambar berikut.
Salah satu bangun ruang yang unsurnya merupakan jari-jari yaitu bangun ruang bola.
Apa itu bangun ruang bola?
Bola merupakan salah satu bangun ruang sisi lengkung yang tersusun dari tak terhingga banyaknya lingkaran yang berpusat di satu titik yaitu titik pusat bola.
Bola juga dapat diartikan sebagai himpunan semua titik dalam dimensi tiga yang berjarak sama dengan suatu titik acuan, yaitu titik pusat bola.
Selanjutnya, perhatikan beberapa contoh penerapan bola dalam kehidupan sehari-hari.
Bola dalam Kehidupan Sehari-hari
Terdapat banyak contoh penerapan bola dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa objek yang berbentuk menyerupai bola seperti bola basket, bola kasti, kelereng, dan objek yang menyerupai lingkaran lainnya.
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai sifat-sifat bola.
Sifat-Sifat Bola
Perhatikan gambar bangun bola di bawah ini.
Pada gambar tersebut terdapat beberapa ciri-ciri atau karakteristik yang membedakan antara bangun ruang bola dengan bangun-bangun ruang lainnya.
Apa sajakah karakteristik tersebut?
Berikut merupakan karakteristik bangun ruang bola.
Bangun ruang bola memiliki satu sisi. Sisi bola merupakan kumpulan titik-titik yang berjarak sama dengan pusat bola. Sisi bola tersebut dapat disebut sebagai permukaan bola atau selimut bola.
Bangun ruang bola tidak memiliki rusuk.
Pada gambar di atas, bagian yang diberi nama dengan r merupakan jari-jari bola. Jari-jari bola menghubungkan titik pusat bola dengan titik pada permukaan bola.
Sama dengan materi pada bangun lingkaran, diameter bola ukurannya dua kali ukuran jari-jari bola.
Ruang garis yang menghubungkan dua titik pada bola disebut dengan tali busur bola. Tali busur bola terpanjang merupakan diameter bola.
Rumus Bola
Berikut akan dijelaskan beberapa rumus yang digunakan dalam materi bangun ruang bola. Rumus yang akan kita bahas pada bagian ini adalah rumus luas permukaan bola dan rumus volume bola.
Perhatikan gambar berikut.
Pada gambar di atas, jari-jari bola ditunjukkan oleh ruas garis OA dan titik pusat bola ditunjukkan oleh titik O. Titik A terletak pada permukaan bola.
Rumus Volume Bola
Volume bola dirumuskan sebagai:
Rumus Volume Bola
V = (4/3) x π x r3
Keterangan:
V : Volume bola
r : jari-jari bola
π : konstanta yang bernilai 3,14159 . . .
Coba kerjakan soal berikut untuk meningkatkan pemahaman kalian mengenai bangun ruang bola.
Contoh Soal Bola
1. Terdapat suatu bola dengan jari-jari 21 cm. Tentukan luas permukaan dan volume bola tersebur. (Gunakan π = 22/7).
Pembahasan
Diketahui: r = 21 cm.
Lp = 4 x π x r2 = 4 x (22/7) x 21 cm x 21 cm = 5.544 cm2
V = (4/3) x π x r3 = (4/3) x (22/7) x 21 cm x 21 cm x 21 cm = 38.808 cm3.
2. Terdapat dua buah bola dengan jari-jari bola masing-masing adalah 4 cm dan 12 cm. Tentukan perbandingan volume dua bola tersebut.
Pembahasan
V = (4/3) x π x r3
Diketahui: r = 4 cm dan R = 12 cm.
Vkecil/Vbesar = ((4/3) x π x r3)/( (4/3) x π x R3) = r3/R3 = (4 x 4 x 4)/(12 x 12 x 12) = 1/27.
Perbandingan volume dua bola tersebut adalah 1 : 27.
Mari kita simpulkan bersama.
Kesimpulan
Bola merupakan salah satu bangun ruang sisi lengkung yang tersusun dari tak terhingga banyaknya lingkaran yang berpusat di satu titik yaitu titik pusat bola. Bola juga dapat diartikan sebagai himpunan semua titik dalam dimensi tiga yang berjarak sama dengan suatu titik acuan, yaitu titik pusat bola.
Rumus luas permukaan bola yaitu Lp = 4 x π x r2.
Rumus volume bola yaitu V = (4/3) x π x r3.
Demikian pembahasan mengenai bangun ruang bola. Semoga dapat memberikan banyak manfaat bagi pembaca semuanya.
Secara umum, kerucut merupakan sebuah bangun ruang yang memiliki satu buah titik sudut dan dua buah sisi.
Salah satu sisinya adalah alas kerucut yang berbentuk lingkaran, dan sisi yang lain merupakan selimut bangun kerucut.
Di bawah ini merupakan gambar bangun kerucut beserta keterangannya:
Keterangan:
r: jari-jari alas kerucut
s: garis pelukis kerucut
t: tinggi kerucut
Benda-benda dalam kehidupan sehari-hari dengan bentuk seperti pada gambar di atas antara lain nasi tumpeng, topi ulang tahun, dan caping.
Jaring-jaring kerucut
Pada dasarnya, setiap bangun ruang memiliki jaring-jaring atau kerangka penyusunnya yang berupa bidang. Begitu pula pada bangun ruang kerucut yang memiliki jaring-jaring dengan jumlah bidang sebanyak dua buah seperti pada Gambar.1 dibawah ini:
Gambar.1 Jaring-jaring Limas
Irisan kerucut
Selain kerangka atau jaring-jaring kerucut, terdapat pula sebuah istilah yang disebut “irisan kerucut”.
Irisan kerucut adalah lokus dari semua titik yang membentuk kurva dua dimensi dan terbentuk oleh irisan sebuah kerucut dengan sebuah bidang datar.
Irisan kerucut memiliki 4 (empat) jenis, yaitu:
1. Parabola
Irisan dengan bentuk parabola akan didapatkan apabila bidang datar memotong satu kerucut (Gambar.2poin a)
2. Hiperbola
Irisan dengan bentuk hiperbola akan didapatkan apabila bidang datar memotong dua kerucut (Gambar.2poin b)
3. Elips
Irisan dengan bentuk elips akan didapatkan apabila bidang datar memotong satu kerucut secara tidak tegak lurus dengan garis sumbu utama (Gambar.2poin c)
4. Lingkaran
Irisan dengan bentuk lingkaran akan didapatkan apabila bidang datar memotong satu kerucut secara tegak lurus dengan garis sumbu utama (Gambar.2poin d)
Gambar.2 Irisan Kerucut Di Limas
Dari gambar di atas, dapat diketahui bagaimana sebuah bidang memotong kerucut dan membentuk sebuah irisan kerucut.
Rumus kerucut
Setelah kita mengetahui apa itu kerucut dan bagaimana bentuk, kerangka, serta irisannya, sekarang kita akan mengetahui bahwa kerucut adalah sebuah bangun ruang.
Karenanya, kerucut pasti memiliki volume. Volume dari sebuah kerucut dapat dihitung dengan mengalikan luas alas kerucut (luas lingkaran) dengan tinggi kerucut yang dirumuskan seperti di bawah ini:
V = ⅓ × πr2 × t
dengan
V = Volume Kerucut
r = jari – jari alas
t = tinggi kerucut
Selain volume, kerucut juga memiliki permukaan yang dapat dihitung pula luasnya. Rumus luas permukaan kerucut adalah sebagai berikut:
L = πr2 + πrs
dengan
L = Luas Permukaan Kerucut
s = Garis Pelukis Kerucut
Selanjutnya akan diberikan contoh soal tentang menghitung volume dan luas permukaan kerucut.
Contoh soal Kerucut
Nisa genap berumur 20 tahun pada akhir Mei tahun ini. Karena itu, Nisa mengadakan acara syukuran yang diadakan di rumahnya. Pada acara syukuran tersebut, terdapat sebuah nasi tumpeng berbentuk kerucut yang memiliki tinggi 24 cm dan diameter 20 cm. Hitunglah volume dan luas permukaan nasi tumpeng tersebut.
Pembahasan
Jadi, volume nasi tumpeng tersebut adalah 800π cm3 dan luas permukaannya adalah 360π cm3.
Cara cepat menghitung volume dan luas permukaan kerucut
Dalam penghitungan volume kerucut, tidak ada rumus cepat yang dapat dilakukan. Namun perlu dipahami bahwa setiap bangun ruang yang serupa dengan limas memiliki rumus volume yang sama, yaitu:
V = ⅓ × Luas alas × Tinggi Kerucut
Cara penghitungan tersebut akan menjadi sangat efisien sehingga menghemat waktu dengan catatan sudah pengguna rumus cepat sudah menghafal rumus menghitung luas bangun datar.
Kemudian untuk penghitungan luas permukaan kerucut, rumus awal dapat disederhanakan menggunakan proses aljabar menjadi:
L = π r (r + s)
Contoh soal
Sebuah topi ulang tahun berbentuk kerucut memiliki diameter, tinggi, dan garis pelukis. Hitung volume dan luas permukaan topi ulang tahun tersebut!
Pembahasan
Jadi, volume topi ulang tahun adalah 3π cm3 dan luas permukaannya sama dengan luas selimut karena berlubang (tidak ada alasnya) yaitu 7,5π cm2.
Artikel ini akan membahas mengenai irisan kerucut.
Apakah kalian sudah pernah mempelajari materi persamaan kuadrat?
Bagaimana bentuk umum dari persamaan kuadrat tersebut? Materi-materi tersebut menjadi salah satu syarat dalam mempelajari materi ini.
Selain mengenai persamaan kuadrat, kalian juga harus mengetahui seperti apakah bangun kerucut dan berbagai jenis irisan kerucut yang akan dijelaskan pada bagian di bawah ini.
Pengertian Irisan Kerucut
Irisan kerucut merupakan suatu lokus yang berbentuk kurva dua dimensi sebagai irisan dari bangun kerucut.
Selain itu, irisan kerucut juga dapat dijelaskan sebagai suatu kumpulan titik-titik yang memiliki perbandingan jarak yang sama terhadap suatu titik tertentu.
Beberapa jenis irisan kerucut yaitu lingkaran, parabola, hiperbola, dan elips. Namun, pembahasan pada artikel irisan kerucut ini mencakup parabola, hiperbola, dan elips.
Berikut merupakan gambar irisan kerucut.
Berikut akan dijelaskan contoh penerapan irisan kerucut.
Baca juga Bangun Ruang.
Contoh Penerapan Irisan Kerucut
Beberapa objek atau benda yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dapat memiliki bentuk seperti irisan kerucut di atas.
Beberapa objek atau benda tersebut seperti bentuk antena parabola yang memiliki bentuk menyerupai parabola, bentuk lintasan planet dalam tata surya menyerupai bentuk elips, dan contoh bentuk yang menyerupai irisan kerucut lainnya.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai parabola.
Parabola
Apakah kalian sudah mengetahui mengenai parabola?
Parabola dapat didefinsikan sebagai kumpulan titik-titik yang memiliki jarak yang titik tersebut dengan titik fokus sama dengan jarak titik tersebut terhadap garis direktris.
Perhatikan gambar berikut.
Dengan menerapkan konsep jarak, diperoleh:
|PF| = √((x – p)2 + (y – 0)2) = √((x – p)2 + y2)
|PQ| = √((x + p)2 + (y – y)2) = √(x – p)2
Karena |PF| = |PQ| maka diperoleh hubungan
√((x – p)2 + y2) = √(x – p)2
(x – p)2 + y2 = (x – p)2
x2 – 2px + p2 + y2 = x2 + 2px + p2
y2 = 4px
Diperoleh persamaan parabola yaitu dengan titik puncak O(0,0) dan titik focus F(p, 0) adalah y2 = 4px.
Selanjutnya akan dijelaskan mengenai hiperbola.
Hiperbola
Hiperbola merupakan himpunan titik-titik yang selisih jarak terhadap dua titik api (focus) adalah sama. Perhatikan gambar berikut.
Keterangan:
Fokus (titik api) yaitu F1 (-c, 0) dan F2 (c, 0).
Pusat hiperbola yaitu O (0, 0), sehingga OF1 = OF2.
Sumbu simetri terdiri dari sumbu simetri utama yaitu sumbu X dan sumbu sekawan yaitu Y.
Sumbu nyata yaitu AB = 2a, sedangkan sumbu imajiner yaitu CD = 2c.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai elips.
Elips
Apakah kalian tahu apa itu elips?
Elips adalah himpunan titik-titik dengan jumlah jarak tiap titik terhadap dua titik focus (titik api) yang bukan elemen himpunan tersebut adalah tetap.
Pada gambar di bawah ini titik focus atau titik api adalah F1 dan F2. Jumlah jarak yang tetap yaitu 2a (a > 0) serta jarak F1 dan F2 adalah 2c.
Keterangan:
Titik pusat elips yaitu O (0, 0).
Titik focus elips: F1 (-c, 0) dan F2 (c, 0)
Sumbu mayor merupakan sumbu yang melalui focus F1 dan F2.
Sumbu minor adalah sumbu yang melalui pusat dan tegak lurus dengan sumbu mayor.
Sumbu utama (transvers axis) merupakan sumbu x.
Sumbu sekawan (conjugate axis) merupakan garis sumbu F1F2.
Secara umum, persamaan elips dapat dituliskan sebagai berikut.
(x – p)2/a2 + (y – q)2/b2 = 1
Keterangan:
(p, q) : koordinat titik pusat elips.
a : ½ x Panjang sumbu mayor.
b : ½ x Panjang sumbu minor.
Berikut akan dijelaskan mengenai rumus dalam irisan kerucut.
Baca juga Transformasi Geometri.
Rumus Irisan Kerucut
Dalam pembahasan ini akan dijelaskan rumus pada parabola, hiperbola, dan elips.
Rumus Parabola
Persamaan parabola dengan titik puncak O (0, 0).
Parabola yang terbuka ke kanan → y2 = 4px
Parabola yang terbuka ke kiri → y2 = -4px
Parabola yang terbuka ke atas → x2 = 4py
Parabola yang terbuka ke bawah → x2 = -4py
Rumus Hiperbola
Persamaan hiperbola dengan pusat O (0, 0).
Hiperbola terbuka ke atas dan ke bawah:
x2/a2 – y2/b2 = 1
Hiperbola terbuka ke kanan dan ke kiri:
y2/a2 – x2/b2 = 1
keterangan:
a : ½ x Panjang sumbu nyata
b : ½ x panjang sumbu imajiner
Rumus Elips
Persamaan elips dengan pusat O (0, 0):
Sumbu mayornya berhimpit dengan sumbu-x:
x2/a2 + y2/b2 = 1 dengan a > b.
Sumbu mayornya berhimpit dengan sumbu-y:
x2/b2 + y2/a2 = 1
Keterangan:
a : ½ x Panjang sumbu mayor
b : ½ x Panjang sumbu minor
Agar lebih memahami konsep irisan kerucut, coba kerjakan soal berikut ini.
Baca juga Bola.
Contoh Soal Irisan Kerucut
1. Diketahui suatu persamaan parabola yaitu y2 = 8x. Tentukan titik focus dan titik puncak parabola tersebut.
Pembahasan
Persamaan y2 = 8x, sehingga p = 2.
Koordinat titik fokusnya yaitu (2, 0).
Koordinat titik puncak yaitu (0, 0).
2. Tentukan titik pusat, titik focus, dan titik puncak hiperbola dengan persamaan y2 – 2x2 = 8.
Titik fokusnya yaitu (0, -c) = (0, -2√3) dan (0, c) = (0, 2√3).
Titik puncaknya yaitu (0, -a) = (0, -2√2) dan (0, a) = (0, 2√2)
3. Diketahui suatu elips dengan pusat O (0, 0), salah satu fokusnya terdapat pada (0, 3), dan Panjang sumbu mayornya adalah 10. Tentukan persamaan elips tersebut.
Pembahasan
Pusat (0, 0). Fokus (0, 3) à c = 3.
Panjang sumbu mayor 2a = 10 à a = 5
a2 = 25
b2 = a2 – c2 à b2 = 25 – 9 = 16.
Persamaan elips: x2/16 + y2/25 = 1
Mari kita simpulkan materi irisan kerucut yang sudah kita pelajari.
Kesimpulan
Irisan kerucut merupakan suatu lokus yang berbentuk kurva dua dimensi sebagai irisan dari bangun kerucut.
Irisan kerucut terdiri dari lingkaran, parabola, hiperbola, dan elips.
Parabola dapat didefinsikan sebagai kumpulan titik-titik yang memiliki jarak yang titik tersebut dengan titik fokus sama dengan jarak titik tersebut terhadap garis direktris.
Hiperbola merupakan himpunan titik-titik yang selisih jarak terhadap dua titik api (focus) adalah sama.
Elips adalah himpunan titik-titik dengan jumlah jarak tiap titik terhadap dua titik focus (titik api) yang bukan elemen himpunan tersebut adalah tetap.
Demikian pembahasan mengenai irisan kerucut. Semoga bermanfaat. Baca juga Geometri.
Pembahasan artikel kali ini mengenai distribusi normal.
Pernahkah kalian mengetahui distribusi normal?
Distribusi normal merupakan salah satu pembahasan dalam statistika yang berkaitan dengan distribusi peluang (distribusi probabilitas).
Tentu kalian sudah tahu kan mengenai distribusi dari suatu variabel diskret dan variabel kontinu.
Distribusi normal ini merupakan salah satu distribusi dari suatu variable yang kontinu.
Berikut ini akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai distribusi normal.
Pengertian Distribusi Normal
Apa itu distribusi normal?
Distribusi normal merupakan salah satu jenis distribusi dengan variabel acak yang kontinu.
Pada distribusi normal terdapat kurva/grafik yang digambarkan menyerupai bentuk lonceng.
Distribusi normal dapat disebut juga sebagai distribusi Gauss. Persamaan yang terdapat dalam distribusi normal salah satunya yaitu terkait fungsi densitas.
Berikut merupakan fungsi densitas pada distribusi normal.
Rumus Distribusi Normal
Keterangan:
π : konstanta dengan nilai 3,14159. . .
e : bilangan eksponensial dengan nilai 2,7183 . . .
µ : rata-rata (mean) dari data
σ : simpangan baku data berdistribusi normal
Bagaimana cara untuk menghitung nilai z? Nilai z dapat dihitung dengan rumus berikut.
z = (x – µ)/σ
Keterangan:
µ : rata-rata (mean) dari data
σ : simpangan baku data berdistribusi normal
Pada bagian sebelumnya dijelaskan bahwa data yang berdistribusi normal memiliki kurva yang berbentuk menyerupai lonceng.
Bentuk kurva dari data berdistribusi normal yaitu sebagai berikut.
Kurva distribusi normal
Berdasarkan kurva distribusi normal di atas, distribusi normal memiliki rata-rata (mean) sama dengan 0 dan simpangan baku sama dengan 1.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai beberapa contoh penerapan distribusi normal.
Baca juga Mean, Median, Modus.
Penerapan Distribusi Normal
Distribusi normal sangat penting untuk dipelajari terutama dalam melakukan analisis data statistika.
Dengan data yang diambil secara acak dan berdistribusi normal akan memudahkan dalam melakukan analisis dan meramalkan serta mengambil kesimpulan untuk cakupan yang lebih luas.
Distribusi normal banyak diterapkan dalam berbagai perhitungan statistika dan pemodelan yang berguna dalam berbagai bidang.
Dalam menentukan distribusi probabilitas diperlukan tabel z dari distribusi normal.
Tabel Z Distribusi Normal
Berikut merupakan tabel nilai z pada data yang berdistribusi normal.
Tabel Z distribusi normal
Pada tabel di atas terdapat acuan pada baris dan kolomnya. Hal tersebut untuk memudahkan dalam menentukan nilai z.
Berikut langkah-langkah dalam menentukan nilai z.
Perhatikan pada bagian kolom awal. Misalkan kita akan menentukan nilai untuk 1,56. Maka langkah pertama kita mencari pada baris 1,5.
Perhatikan pada baris awal. Carilah nilai 0,06.
Tentukan titik temu (sel) dari baris dan kolom yang dimaksud. Nilai z untuk 1,56 adalah 0,9406.
Berikut merupakan contoh soal terkait distribusi kelompok untuk meningkatkan pemahaman kalian.
Baca juga Aturan Sinus dan Cosinus.
Contoh Soal Distribusi Kelompok
Dalam suatu ujian terdapat 300 siswa yang mengikuti ujian tersebut. Rata-rata dari hasil ujian yaitu 70 serta simpangan baku hasil ujian tersebut adalah 10.
Jika data nilai hasil ujian siswa tersebut berdistribusi normal, maka berapa persen mahasiswa yang mendapat nilai A jika syarat untuk mendapatkan nilai A adalah nilai lebih dari 85.
Pembahasan
Berdasarkan contoh soal di atas, diperoleh informasi sebagai berikut.
µ = 70
σ = 10
x = 85
akan ditentukan Z(X>85).
Z(X > 85) = 1 – Z(X < 85)
Akan dihitung terlebih dahulu nilai dari Z (X < 85)
Z = (85 – 70)/10 = 15/10 = 1,5
Nilai Z untuk 1,50 adalah 0,9332, sehingga
Z(X > 85) = 1 – Z(X < 85)
Z(X > 85) = 1 – 0,9332
Z(X > 85) = 0,0668
Z(X > 85) = 6,68%
Mari kita simpulkan materi mengenai distribusi normal.
Kesimpulan
Distribusi normal merupakan salah satu jenis distribusi dengan variabel acak yang kontinu. Pada distribusi normal terdapat kurva/grafik yang digambarkan menyerupai bentuk lonceng.
Untuk menentukan nilai z atau z-score dapat digunakan rumus berikut.
z = (x – µ)/σ
Tabel nilai z pada distribusi normal digunakan untuk mempermudah dalam menentukan z-score.
Demikian pembahasan pada artikel dengan judul “Distribusi Normal”, semoga artikel ini dapat berguna bagi kalian dalam mempelajari materi statistika selanjutnya. Terima kasih. Baca juga Turunan.